Apa aja yang bisa kita pelajari dari founder Setipe.com?


Beberapa orang mungkin enggak perlu waktu lama setelah lulus kuliah untuk menemukan jalannya atau karir yang diimpikannya. Ada yang begitu lulus langsung kerja di suatu perusahaan dan bahagia dengan kondisinya. Tapi enggak dengan Founder pencari jodoh online, Setipe.com. Razi Thalib,
enggak yakin apa yang mau dia lakukan setelah lulus kuliah. Dia juga udah ganti jurusan dari sains ke bisnis, lalu ke IT. Dia sendiri juga mengakui kalau ia adalah orang yang cepat bosan.

Lulusan Charles Sturt University di Australia ini sempat bekerja di Australia, namun lagi-lagi dia enggak betah sama kerjaannya. Pikirnya, setinggi-tingginya orang bekerja di perusahaan, ia tetap adalah beban buat perusahaan. Razi pernah hampir bekerja di eBay dan Apple, tapi dia menolak karena ketidakcocokan kontrak dan nilai gaji yang ditawarkan. Sebuah langkah berani yang diambil seorang fresh graduate yang butuh uang dan pengalaman kerja. Suatu waktu, karena sikapnya yang masih suka main-main, ia sempat mengalami kebangkrutan dan bekerja serabutan. Ia mengaku sempat kesulitan dan harus makan dengan uang pas-pasan. Sampai akhirnya ia pulang ke Indonesia dan merintis karirnya hingga sekarang menjadi Founder online dating Indonesia Setipe.com.

Lalu apa yang bisa kita pelajari dari sosok Razi Thalib? Banyak orang keburu minder duluan karena membandingkan karir yang mereka miliki dibandingkan dengan beberapa orang sukses. Razi juga sempat kesal dengan dirinya sendiri, melihat anak-anak lebih muda darinya yang bisa langsung menentukan karir untuk mereka. Enggak semua orang bisa langsung menemukan jalan karirnya, jangan bandingkan diri kamu dengan jalan karir orang lain. Kamu cuma perlu terus mencoba, tidak putus asa dan berani mengambil keputusan penting untuk hidup kamu. Razi sendiri perlu beberapa kali terjatuh karena ia enggak yakin bagaimana karir yang ia inginkan, bahkan dia pernah meragukan idenya untuk menjadi entrepreneur. Enggak ada rumus pasti yang bisa menentukan karir yang kamu inginkan.
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment